Looking Back + Jodoh = Target

I try to look back the past months and suddenly I feel so blown away with everything I've achieved so far. For where I am right now, for who I am today,  I'm amazed for all the things that happens. The sadness and happiness that occur along my journey will definitely a great lesson to learned.

Starting this month, finally urusan kerjaan gw udah jelas, gw officially being transferred ke anak perusahaan lain but still under one group dan still handling "the prince".

Awal2nya ada wacana transfer ini gw pasti bete lah, karena musti cek satu2 lagi semua benefit (tetep ya bo, materi dulu yang dipikirin), facility, grading dan salary. But syukur alhamdulillah, proses pentransferan ini ga ngebikin gw kekurangan satu apapun juga, malah yang lebih membahagiakannya lagi adalah they gave me an adjustment. Alhamdulillah.

Untuk workloadnya otomatis ikutan ga berkurang juga lah yaaww (ngareps). Yang tadinya gw cuma fokus ke putra mahkota, sekarang jadi ngurusin 2 bosses lain. But hell, its a challenge for me! Anyway anyhow, kenyataannya para bosses itu masih tetep aja ga enakan asking my assistance, karena they know how busy I am handling the COO *tsaaah. It's good for me then :p

Cuma ada tapinya, dari dulu gw punya sifat selalu merasa ada yang ga srek or kurang kalo gw gak bisa take control in anything. rasanya ngeganjel gimna gitu. And kalo perasaan itu udah kumat, gw pasti jadi resah dan totally feel irritated and I begin to get really hard on my self because of that. Gw merasa lalai, reckless dan careless (sama aja ya istilahnya) and karena hal-hal gajebo inilah gw kadang malay bahas2 kerjaan diblog karena bikin ruwet dan complicated *dan ga penting juga bukan?!. Luckily, BBP ga bosen-bosennya nasehatin gw untuk ga too hard on my self, karena ndak semuanya yang missed itu purely karena kelalaian gw dan nobody's perfect!

That's why untuk urusan kerjaan mah tinggal mengalir aja lah yaa...sambil tetep bersyukur dan berjuang!

Urusan kerjaan beres, sekarang tinggal urusan yang sensi2 *ngelirik ke TTL KTP. Talking about age, most people aren't willing to discuss it openly, it's too sensitive and it's too provocative. Once they being reminded about their age, some of them will react defensively and honestly, they will instantly feels insecure. And it happens to me too because it was my personal story though (curcoool) But again, as time passed by, gw semakin menerima keadaan and always think that age is only a number!

But the fact living in a cruel country yang bisa2nya kepikiran nyiptain kalimat "perawan tua" bikin pemikiran dan pemahaman gw akan prinsip "age is only a number" jadi perlahan2 terkikis kaya pinggiran tembok di Puncak yang bisa sewaktu2 longsooorr. Gw yang tadinya tetep pede dan santai tiba2 jadi ga santai, yang tadinya selow jadi gak selow, yang tadinya biasa2 aja jadi ga biasa2 aja..semua effort dan usaha para "single lady" jadi tidak terlihat dan di-least appreciate cuma gara-gara kalimat bullshit itu!

Padahal yaaa...semua orang kan punya alesan masing2 for being and stay single looh (gejala defensif), because either paired or unpaired is totally NOT a human's rights to judge. It's purely a God's decision..bahasa benernya, Jodoh itu di Tangan Tuhan. Mau usaha nyari cowo sampe keujung dunia keq or ke kolong kasur keq, kalo emang belum dikasi ya gak bakalan ada juga kalee. Gw pun bukan type orang yang "gragasan" dan melakolis-an kalo udah ngomongin relationship. Semuanya gw biarin ngeflow, ngalir apa adanya. Gak ada tuh istilahnya wasting timelah, kelamaan lah, digantung lah..for me, when the time is right then it's the right time.

Tapiii..lagi2, hidup dinegara yang penuh dengan tetek-bengek, pakem-pakem ga genah dan istilah2 ga pentiiinng (mulai emosi) bikin ke"santaian-kaya-dipantai" gw diuji. Nyokap bokap yang tadinya selalu sebodo teuing lama2 jadi panas juga kupingnya denger omongan orang2 ga penting yang suka ngomongin hal2 yang ga penting dan gw pun jadi ikut2an ngelakuin hal2 ga penting dengan nyari 1001 macem alesan untuk berkelit dari pertanyaan ga penting merekaa (hadeeehhh) Dan untungnya, walopun dihati kecil my parent pingin juga suatu hari denger gw ngejawab tanpa pake alesan apapun, tapi dilain pihak mereka juga paham banget kalo anaknya yang satu ini punya sifat keras kepala cap dua jempols, alhasil mereka cuma bisa pasrah sambil masang muka "orang tua super pengertian" plus berkuping tebal dari semua godaan2 syaitooon *refer to tetangga iseng plus saudara kepo! - Koq jadi curhaat yaaa..

Dan gw..lagi2 hanya bisa nyengir kuda yang lebarnya bisa dari kuping kanan ke kuping kiri sambil cium tangan dan minta doanya aja ke mereka...amiiinnn :D

Cuma yaaa ibu2, bapak2, Om2 dan Tante2 sekalian, berumur kepala 3 itu bener2 sesuatu banget yaa..sesuatu yang terdengar toku gituuh (nangis mewek), dan gw entah mengapa koq jadi kepikiran juga yaa (hidup ababil). Yang awalnya gw udah pasang badan petantang petenteng gaya koboi ngerasa "I'm 30, flirty and thriving", koq mbok yaa lama2 jadi luruh juga pertahanannya...Gencatan pertanyaan "kapan kawin?", "udah kawin?", "mana calonnya", "ajak calonnya", "ooh udah 30" or "waah udah 30 tuh" sebanyak minimal 1 hari sekali dikali satu bulan ditotal setahun bener2 bikin gw keblingeerr dan moaaakkss!

Tapi dilain pihak, ada benernya juga mereka nanya gitu (kalo ga bisa marah dan ga terima yaudah berpositive thinking aja-lah). All of that makes me realized that I have to do something about it (buka website biro jodoh) Tapiii..gw juga ga mau dibilang cuma pengen nunjukin ke orang2 ga penting itu kalo gw bisa kewong dan masih suka laki juga looh, tapi semata2 karena gw pingin nunjukin ke diri sendiri bahwa hidup itu musti punya target. Segala sesuatu itu memang pasti lebih enak dijalanin dengan santai, baik sedih maupun seneng, baik susah maupun mudah. Tapii (tapi melulu) setiap tindakan or keputusan yang dibuat, mustinya harus selalu ada deadlinenya.

Masalah bisa dibilang berat or ringan itu tergantung dari berapa lama kita mau menanggungnya.  Seperti air dalam gelas yang kita pegang trus kita angkat, kalo kita pegang selama 1 menit mungkin ga akan berasa apa2, tapi coba pegang selama sejam or biar makjos coba pegang selama tujuh hari tujuh malem..dijamin dan guarantee pasti pegeeelll gelaaaa...*iris kuping sayah klo enggak!

Nah, begitulah mustinya gw punya prinsip (mulai merasa single itu sebuah masalah..faak). Karena memang pada kenyataanya gw gak pernah mau nargetin apa2 dalam hidup gw, karena it feels too heavy to handle (plus gw ngerasa bukan marketing jg toh) buat gw yang penting adalah tetep sehat, tetep berusaha, tetep berdoa dan tetep semangat...Tapi ya jooo, makin kesini koq gw makin tersadarkan bahwa there wouldn't be an achievement without a target, dan karena target lah kita bisa determine sampe sejauh mana kita mau berusaha.

And now, pas ngeh ini udah bulan July gw baru mulai tersadar (telaat beneer) untuk segera membenahi tujuan2 gw, gw udah harus mulai take it serious on what my target is, gw udah harus mulai keras sama apa yang menjadi cita2 gw..pokoknya DO IT or DIE deh (horor amet!)

So GANBATEH (pake H biar afdol)

*kicawan sehabis pulang dari RumKit dan tangan masih bengkak gara2 infusan :(