Pages

Tuesday, October 2, 2012

Strategi Terakhir Dari Mike Lazaridis - Research In Motion



By The InsiderStories

Siapa yang tidak menyukai BlackBerry? Kita bisa mengirimkan dan menerima email dengan cepat dan mudah, bisa chatting menggunakan BlackBerry Messenger, dan masih banyak lagi aplikasi yang memudahkan kita berinteraksi dengan orang lain.

Namun, semua hal-hal yang membuat banyak konsumen menggandrungi BlackBerry, saat ini sudah usang setelah munculnya smartphone berbasis Android seperti Samsung dan HTC dan iPhone yang berbasis iOS. Smartphone tidak hanya menyediakan fitur-fitur seperti yang dimiliki oleh BlackBerry, tetapi memberikan ribuan aplikasi dan bisa didownload gratis bagi penggunanya dengan mudah.
Sistem Android jugalah yang membuat smartphone Samsung bisa menggeser Apple sebagai pemegang pangsa pasar penjualan terbesar di dunia.

BlackBerry, produk smartphone yang dikeluarkan oleh Research In Motion yang kantornya bermarkas di Waterloo, Kanada, pernah mempunyai pangsa pasar 55% di pasar smartphone AS dan 21% pangsa pasar smartphone global pada Januari 2009 dengan menjual 50 juta BlackBerry (BlackBerry: The Inside Story of Research in Motion oleh Rod McQueen, 16 Maret 2010).

BlackBerry mencapai puncak keemasan berkat terobosan yang ditemukan oleh Mike Lazaridis, mantan 
CEO RIM sekaligus pendiri dan pencipta BlackBerry. BlackBerry menjadi besar karena mampu memberikan terobosan dan mengubah cara orang dalam mengirimkan email. Kekuatan terbesar dari BlackBerry berada di balik riset di mana dari 12.000 karyawan, 5.000 karyawan didedikasikan untuk riset dan pengembangan.

Namun, kondisi RIM kini terhuyung-huyung akibat pangsa pasarnya terus tergerus oleh smartphone Android dan iPhone. Menurut Wikipedia, pangsa pasar RIM pada tahun lalu terpangkas menjadi 3% dari 9% pada 2010. Harga saham RIM jatuh ke level terendah sejak 2006 setelah produsen BlackBerry itu mengalami penurunan pendapatan pada kuartal II/2001, pertama kalinya sejak 9 tahun terakhir. Pendapatan RIM menurun menjadi US$4,2 miliar dari US$4,8 miliar. (Bloomberg, 18 Juni 2011)

Akibat penurunan kinerja itu, dari Juni 2008 hingga Juni 2011, pemegang saham RIM kehilangan hampir US$70 miliar kapitalisasi pasar atau jatuh 82% menjadi US$13,6 miliar dari US$8 miliar.

Kekalahan BlackBerry dari Samsung dan Apple adalah sistem operasi BlackBerry yang jauh lebih lambat dan tidak didukung dengan jumlah aplikasi yang memadai. Keyboard qwerty dan sistem pushmail built-in tidak lagi bisa menarik konsumen untuk membeli produk-produk BlackBerry yang jenisnya terlalu banyak, tetapi tidak memberikan nilai tambah yang berarti pada setiap produknya. Bahkan tidak ada perbedaan untuk BlackBerry Bold, Curve, 9800 dan 9700. (The Guardian, How To Save RIM)

Kegagalan terbesar RIM adalah saat meluncurkan BlackBerry PlayBook Tablet yang secara resmi diluncurkan pada 19 April 2011 di AS dan Kanada. Kondisi RIM yang terus menurun itu menimbulkan desakan bagi Lazaridis mundur dari posisinya sebagai CEO.

Lazaridis adalah seorang insinyur yang bisa disejajarkan dengan Steve Jobs (Apple). Dia adalah sosok jenius di balik suksesnya RIM dengan BlackBerry-nya. Sejak mengundurkan diri dari CEO RIM pada Januari 2012 dan digantikan oleh Thorsten Heins, sepang terjang Lazaridis seakan menghilang dari permukaan.

Sejak Januari hingga pekan terakhir September, praktis tidak ada lagi berita dari sang penemu BlackBerry, yang juga putra dari seorang ayah imigran asal Yunani. Sebagai CEO RIM yang baru, Heins banyak mengandalkan BlackBerry 10 sebagai smartphone yang semula akan dirilis pada akhir tahun ini. Namun, kenyataan itu tidak terjadi.

Seperti dikutip Kompas.com pada 27 September 2012, Heins menyatakan BlackBerry 10 akan dirilis pada awal 2013. Semua orang mengira BlackBerry 10 adalah amunisi terakhir RIM untuk menahan kejatuhan BlackBerry di pasar smartphone. RIM juga memamerkan BB Dev Alpha B yang menggunakan sistem operasi BlackBerry 10 yang hampir final. Dalam BlackBerry 10 tersebut, RIM masih menggandalkan BlackBerry Messenger, tetapi dengan keyboard Qwartey virtual yang lebih mendekati Samsung dan Apple.

Namun, dalam jangka panjang, banyak pihak yang pesimistis RIM sulit mengembalikan masa emasnya di pasar smartphone jika hanya mengandalkan BlackBerry 10.

Lompatan Quantum Computing

Sepekan sebelum Heins mengenalkan BB Dev Alpha B yang menggunakan sistem operasi BlackBerry 10, Lazaridis kembali melakukan gebrakan. Dia mengumumkan pendirian proyek Mike & Ophelia Lazaridis Quantum-Nano Center yang didukung dengan dana donasi US$100 juta. Lazaridis juga merogoh koceknya sendiri untuk membiayai sebagian dana investasi proyek tersebut.

Pusat riset itu menyediakan kondisi kerja dan peralatan terbaik untuk membuat terobosan baru terkait dengan quantum computing dan partikel nano.

Apa sebenarnya quantum computing itu? Quantum computing adalah terobosan mutakhir di dunia komputer yang menggunakan mikroprosesor dengan ukuran sekecil atom, sehingga banyak memuat transistor dan memiliki kemampuan jutaan kali lebih cepat dibandingkan dengan komputer saat ini yang mikroprosesornya menggunakan chip silicon.

Berdasarkan hukum Moore, jumlah transistor yang bisa dimasukkan dalam mikroprosesor bertambah dua kali setiap 18 bulan, sehingga diprediksi pada 2020 atau 2030 memungkinkan dibuat mikroprosesor seukuran atom. Central processing unit komputer yang ada saat ini terbuat dari chip silikon yang terdiri dari jutaan atau miliar minichip transistor yang setiap minichip itu memproses dan menyimpan data berdasarkan binary digit yaitu 0 (off) atau 1 (on) atau yang disebut dengan bits.

Sistem komputer kuantum memproses dan menyimpan data berdasarkan quantum bit (qubit) yang bisa bekerja tidak hanya 0 atau 1, melainkan bisa sekaligus 0 dan 1 atau di setiap titik antara 0 dan 1.

Menurut para ahli teknologi informasi Australia, komputer quantum pertama kali akan ada dalam lima hingga 10 tahun ke depan. Sebuah tim periset yang dipimpin oleh Andrea Morello, Manager Program Centre for Quantum Computing and Communication Technology di University of New South Wales, membuat terobosan dengan menciptakan qubit berdasarkan atom tunggal dalam silikon.  (The Australian 19 September 2012)

Namun, seperti dikutip dari majalah The Economist (25 Februari 2012), masalah besar yang dihadapi dalam membuat quantum transistor adalah kerentanan yang mudah memicu eror dan menyebar secara perlahan. Untuk mengatasi masalah itu, mereka memasukkan kode informasi yang sama dalam beberapa qubit. Akibatnya akan terjadi pengkodean informasi yang berlebihan dalam setiap qubit.

Teknologi nano adalah teknik sistem fungsi pada skala yang berhubungan dengan molekul. Istilah teknologi nano dipopulerkan oleh K. Eric Drexler pada era 1980-an saat dia membuat seperangkat mesin dengan ukuran sekecil molekul. Bahkan, mesin motor, lengan robot, dan komputer dibuat dengan ukuran lebih kecil dari sebuah sel.

Satu nanometer sepanjang tiga hingga enam atom yang diletakkan beriringan sejajar. Ketebalan sehelai rambut manusia berkisar antara 50.000-100.000 nanometer. (Center for Responsible Nanotechnology)

Seperti dikutip dari Bloomberg, menurut Lazaridis, yang kini masih duduk di board RIM di bidang Komite Inovasi, meyakini kombinasi antara quantum computing dan nano technology akan mampu membuat RIM menghasilkan produk gadget seluler dengan ukuran lebih kecil, tetapi mempunyai kemampuan komputasi jauh lebih cepat dibandingkan dengan yang ada saat ini.

Lazaridis mencurahkan sebagian besar sisa hidupnya untuk mengembangkan proyek Mike & Ophelia Lazaridis Quantum-Nano Center. Bagi dia, itu merupakan strategi terakhir yang bisa digunakan oleh RIM memenangi persaingan ketat melawan Samsung dan iPhone. Sanggupkah Lazaridis sekali lagi membuat terobosan baru untuk BlackBerry? Semoga saja waktunya tidak terlalu lama.


Key elemen yang dilakukan oleh RIM:

* Pada Juli 2011, RIM memangkas 2.000 karyawan, PHK terbesar sepanjang sejarah dan menurunkan 11% jumlah tenaga kerja menjadi 17.000 dari 19.000.
* Pada 1 Mei 2012, RIM meluncurkan BlackBerry 10 sofware yang telah diuji coba oleh para developer dalam beberapa bulan.
* Sistem itu nantinya dipakai oleh BlackBerry 10 yang rencananya akan diluncurkan pada semester II 2012. Namun, pernyataan terakhir CEO Thorsten Heins menyebutkan BlackBerry 10 pada awal 2013.
* Pada 22 September 2012, Lazaridis mengumumkan pendirian proyek Mike & Ophelia Lazaridis Quantum-Nano Center guna menemukan terobosan quantum computing yang dipadukan dengan teknologi nano.
* Pada 27 September 2012, RIM memamerkan BB Dev Alpha B yang menggunakan sistem operasi BlackBerry 10 yang hampir final. Dalam BlackBerry 10 tersebut, RIM masih menggandalkan BlackBerry Messenger, tetapi dengan keyboard Qwartey virtual yang lebih mendekati Samsung dan Apple.


Data: Diolah dari berbagai sumber seperti Kompas.com, Wikipedia, dan Bloomberg.

1 comment: