Hola hola hola...
Akhirnya mom bisa update blog lagi, pas juga sih sama moment ketika mom diundang ke acara Press Conference Kalbe & Blackmores tanggal 10 Agustus 2017 di Hotel Pullman Thamrin Jakarta kemarin. Acaranya sendiri bertajuk "Pentingnya Asupan Mikro Nutrisi Untuk Ibu Hamil dan Menyusui".
Sebagai Busui, mom super excited bisa hadir dan dapat informasi serta banyak pembelajaran disana. Salah duanya adalah kenyataan bahwa ibu hamil dan menyusui pastinya harus berjuang menjaga asupan nutrisinya agar pembentukan, pertumbuhan dan perkembangan janin atau bayinya optimal dan mendapatkan berat badan bayi yang normal pada saat dilahirkan (yaitu tidak kurang dari 2.5kg). Tapi sayangnya nih, di Indonesia sendiri 10,2% bayi yang lahir masih kurang dari berat badan yang normal. Oleh karena itu sangat penting para ibu hamil dan menyusui di Indonesia untuk benar-benar memperhatikan kebutuhan dan asupan nutrisinya.
Bicara mengenai Nutrisi, berarti ada dua komponen yg terkandung didalamnya, pertama makro nutrient dan kedua mikro nutrient. Yang termasuk dalam makro nutrient adalah karbohidrat, protein dan lemak, sedangkan yang termasuk dalam mikro nutrient adalah vitamin dan mineral. Biasanya sih, para Ibu tidak terlalu ngeh atau memperhatikan benar-benar asupan nutrisi yang kita konsumsi (ngaca ke diri sendiri 😅) apakah sudah cukup atau belum untuk diri kita ataupun ke bayi nya apabila sedang hamil ataupun menyusui.
Untungnya di acara ini ada Narsum yang super kompeten yang akan menjelaskan dan memberikan pemaparan akan pentingnya asupan Mikronutrient untuk Ibu hamil dan menyusui. Mereka adalah, Dr. med. dr. Damar Prasmusinto, SpOG(K)., Konsultan Fetomaternal, Departemen Obsteri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia dan Prof. Lesley Braun, Direktur Blackmores Institute.
Mereka menjelaskan bahwa pada umumnya Mikronutrient yang dianjurkan oleh dokter dan ahli adalah:
• Asam Folat: untuk perkembangan otak dan mencegah _neural tube defec (NTD), prematur, dan berat bayi lahir rendah (BBLR).,
• Zat Besi: untuk kebutuhan memproduksi darah dan sirkulasi oksigen di berbagai organ dan jaringan, serta percepatan pertumbuhan bayi. Di Indonesia sendiri, 37,1% ibu hamil mengalami anemia dan 21,7% bayi berumur > 1 tahun mengalami anemia.
• Yodium: untuk fungsi kelenjar tiroid, perkembangan visual, motor skills, mendengarkan dan perkembangan kognitif anak. Di Indonesia sendiri, meskipun 77,1% rumah tangga memiliki garam beryodium, hanya 36,9% saja Ibu hamil uanh memiliki asupan yodium yang cukup.
• Kalsium: untuk pertumbuhan tulang dan gigi bagi janin; mengurangi resiko pre-eclampsia selama kehamilan.
• Omega-3, terutama DHA: untuk perkembangan neurodevelopment, khususnya mata dan otak.
Kalbe Blackmores Nutrition (KBN) mengetahui bahwa pemberian multi-nutrient akan memberikan pengaruh yang sangat besar kepada ibu hamil dan menyusui. Maka Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold yang merupakan rangkaian nutrisi lengkap untuk kesehatan Ibu dan perkembangan buah hati, mengandung tinggi DHA, Kalsium, Zat Besi, Asam Folat, vitamin dan mineral diharapkan dapat memenuhi kebutuhan micro nutrient yang diperlukan selama masa kehamilan dan menyusui.
Pengalaman mom sendiri yg telah mengkonsumsi produk ini sih bener2 terasa banget...yang paling jelas itu adalah timing LDR (hanya para busui yg mengerti-dan yang pasti bukan Long Distance Relationship yaaa 😅) jadi lebih cepat dan tetikadi jadi lebih kenceng. Kualitas asi berasa lebih pekat dan anak pun jadi lebih kenyang. Mungkin sebagian orang akan bilang ini suggesti, tetapi kalo dilihat dari kandungan di dalam Blackmores Pregnancy & Breast-feeding Gold yang tinggi DHA, Tinggi Kalsium, Zat Besi, Asam Folat, vitamin dan mineral semuanya possible dan memang berfungsi untuk meningkatkan nutrisi para bumil dan asi para busui.
Dalam acara Press Conference tersebut, sekaligus juga dilaksanakan peresmian CSR untuk mendukung pemenuhan asupan multi-mikronutrient untuk ibu hamil dan menyusui yang kurang mampu, maka Kalbe Blackmores Nutrition lewat gerakan program "12.000 Pelukan Untuk Ibu dan Bayi" mengajak para Ibu-ibu, perempuan di seluruh Indonesia untuk ikut berkontribusi dengan enyumbangkan foto pelukan untuk para ibu dan bayi di Yayasan Bumi Sehat melalui website www.blackmores.co.id/12000pelukan. Nantinya setiap foto yang berhasil masuk akan dikonversikan menjadi 1 (satu) buah botol Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold yang akan disumbangkan kepada Yayasan Bumi Sehat untuk para ibu hamil dan menyusui yang kurang mampu.
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat di brosur dibawah ini yaa Bu Ibu;
Yuk ikutan beramal sekaligus menyebarkan awareness akan pentingnya asupan mikro nutrien kepara sesama perempuan!
Xoxo
Gie
Wednesday, August 23, 2017
Tuesday, May 9, 2017
Sleek Diaper Cream - Perlindungan Alami pada Bayi
Sebagai seorang Ibu, rasa-rasanya hidup kita tidak akan pernah jauh dari kalimat kuatir dan takut. Entah itu Ibu beranak 1, 2, 3 ataupun lebih, mau pengalaman atau tidak, pasti dipikiran para Ibu tersimpan banyaak banget kekuatiran dari yang kecil sampai hal-hal yang besar.
Kekuatiran terutama sih sudah pasti tentang anak. Apakah yang Ibu lakukan sudah cukup, apakah sudah baik, apakah sudah pantas, apakah sudah sesuai dengan aturan (yang mana aturan itu sendiri masih blur apalagi untuk Ibu-ibu yang suka baperan).
Dan ketakutan? Yah, pasti adalah ketakutan besar macam, apakah anak sudah dapat pendidikan yang mumpuni, anak sudah menerima gizi yang berimbang, anak sudah terstimulasi dengan baik...deelel deelel.
Mungkin semua keterangan yang dijabarkan diatas adalah kekuatiran dan ketakutan yang skalanya cukup besar yaa. Dan gimana dengan kekuatiran sepele, macam; apakah tempat makannya bersih, apakah alat-alat yang dipakai hygienis dan untuk Ibu-ibu yang punya bayi adalah; apakah produk-produk yang ada dipasaran itu cocok dikulit anak bayi saya yang notabene sensitif?
Yups, mau anak sudah besar ataupun baru lahir, kadang Ibu harus dihadapkan dengan kenyataan bahwa suka ndak suka, pilihan itu ada ditangannya. Dari pakaian, popok, mainan serta toiletries nya.
Berhubung saya punya toddler berumur 2.5 tahun ples new born baby yang berumur 3bulan. Mau ga mau akan sering tuh dealing dengan pilihan trial and error. Iyaa, macam milih popok deh, yang cocok di kakaknya belum tentu cocok di adiknya. Sabun mandi, di kakaknya bikin halus, taunya di adiknya malah beruntusan. Alhasil salah satu pasti akan ada yang dikorbankan, dan itu udah pasti kulit si anak/bayi.
Dari dulu kita semua udah tau lah yaa, yang namanya popok sekali pakai itu super duper praktis dan life-safer banget buat Ibu-Ibu yang ngurus semua-muanya sendiri. Tapiii, ada tapinya nih, namanya juga popok instant, mau dibilang bahannya aman dan nyaman juga, tetep aja ada lapisan sintetisnya. Dan itu yang seriiing banget beresiko terhadap kulit bayi/anak kita.
Bayangkan aja dalam sehari kita bisa ganti popok 6-7 kali dan dikali seminggu, sebulan dan seperti anak pertama saya, dikali 2.5tahun? Jadi kebayang juga kan betapa seringnya kulit mereka bersinggungan dengan bahan sintetis itu yang ujung-ujungnya pasti bikin ruam, merah-merah dan bikin si anak crancky.
Alhamdulillah, sekitar seminggu yang lalu, saya dapat undangan dari Sleek Indonesia untuk datang ke acara talkshow mereka yang diadakan di Balai Kartini / Kartika Expo. Ikut hadir dalam event tersebut narsum dr. Lula Kamal, Danesya pemilik IG Productive Mamas dan Meliana Widodo, Group Brand Manager Sleek.
Dalam talkshow tersebut, saya dapat banyak sekali ilmu tentang penyebab ruam dan cara pencegahannya. Jadi memang selama ini saya sendiri sadar sering salah kaprah dalam pemakaian cream ruam untuk bayi saya. Dimana Sleek menjelaskan bahwa sebaiknya justru cream atau lotion itu dipakai setiap kita ganti popok baby kita. Karena mereka memang berfungsi sebagai lapisan pelindung yang akhirnya akan otomatis mencegah bakteri timbul akibat pembuangan urine or feses baby.
Sleek Diaper Cream adalah produk terbaru mereka yang telah teruji secara klinis dapat mencegah ruam popok pada bayi. Mengandung Natural Anti-Irritant, Moisturizer dan Antibacterial, serta memiliki pH 5.5 yang lagi-lagi telah teruji secara dermatology dan hypoallergenic sesuai banget untuk kulit bayi, even yang baru lahir sekalipun.
Setelah pemakaian selama seminggu lebih dan ditiap ganti popok, jujur aja saya happy banget. Formulanya super duper ringan, gak lengket, gak white cast dan yang pasti cepat meresap. Wanginya enak dan lembut dan terutama, kulit bayi juga jadi haluuuuuuss setelah memakai cream ini.
Having said all that, I am glad to be able to attend such an eye-opening event like that. Dapat pengetahuan baru, diberi kesempatan untuk pakai produk luar biasa bagus (im saying this for real) dan terutama juga bisa jadi bagian dari Ibu-Ibu yang sedikit banyak sudah berkurang kuatirnya. Thanks to Sleek Diaper Cream for sure! :)
Kekuatiran terutama sih sudah pasti tentang anak. Apakah yang Ibu lakukan sudah cukup, apakah sudah baik, apakah sudah pantas, apakah sudah sesuai dengan aturan (yang mana aturan itu sendiri masih blur apalagi untuk Ibu-ibu yang suka baperan).
Dan ketakutan? Yah, pasti adalah ketakutan besar macam, apakah anak sudah dapat pendidikan yang mumpuni, anak sudah menerima gizi yang berimbang, anak sudah terstimulasi dengan baik...deelel deelel.
Mungkin semua keterangan yang dijabarkan diatas adalah kekuatiran dan ketakutan yang skalanya cukup besar yaa. Dan gimana dengan kekuatiran sepele, macam; apakah tempat makannya bersih, apakah alat-alat yang dipakai hygienis dan untuk Ibu-ibu yang punya bayi adalah; apakah produk-produk yang ada dipasaran itu cocok dikulit anak bayi saya yang notabene sensitif?
Yups, mau anak sudah besar ataupun baru lahir, kadang Ibu harus dihadapkan dengan kenyataan bahwa suka ndak suka, pilihan itu ada ditangannya. Dari pakaian, popok, mainan serta toiletries nya.
Berhubung saya punya toddler berumur 2.5 tahun ples new born baby yang berumur 3bulan. Mau ga mau akan sering tuh dealing dengan pilihan trial and error. Iyaa, macam milih popok deh, yang cocok di kakaknya belum tentu cocok di adiknya. Sabun mandi, di kakaknya bikin halus, taunya di adiknya malah beruntusan. Alhasil salah satu pasti akan ada yang dikorbankan, dan itu udah pasti kulit si anak/bayi.
Dari dulu kita semua udah tau lah yaa, yang namanya popok sekali pakai itu super duper praktis dan life-safer banget buat Ibu-Ibu yang ngurus semua-muanya sendiri. Tapiii, ada tapinya nih, namanya juga popok instant, mau dibilang bahannya aman dan nyaman juga, tetep aja ada lapisan sintetisnya. Dan itu yang seriiing banget beresiko terhadap kulit bayi/anak kita.
Bayangkan aja dalam sehari kita bisa ganti popok 6-7 kali dan dikali seminggu, sebulan dan seperti anak pertama saya, dikali 2.5tahun? Jadi kebayang juga kan betapa seringnya kulit mereka bersinggungan dengan bahan sintetis itu yang ujung-ujungnya pasti bikin ruam, merah-merah dan bikin si anak crancky.
Alhamdulillah, sekitar seminggu yang lalu, saya dapat undangan dari Sleek Indonesia untuk datang ke acara talkshow mereka yang diadakan di Balai Kartini / Kartika Expo. Ikut hadir dalam event tersebut narsum dr. Lula Kamal, Danesya pemilik IG Productive Mamas dan Meliana Widodo, Group Brand Manager Sleek.
Dalam talkshow tersebut, saya dapat banyak sekali ilmu tentang penyebab ruam dan cara pencegahannya. Jadi memang selama ini saya sendiri sadar sering salah kaprah dalam pemakaian cream ruam untuk bayi saya. Dimana Sleek menjelaskan bahwa sebaiknya justru cream atau lotion itu dipakai setiap kita ganti popok baby kita. Karena mereka memang berfungsi sebagai lapisan pelindung yang akhirnya akan otomatis mencegah bakteri timbul akibat pembuangan urine or feses baby.
Sleek Diaper Cream adalah produk terbaru mereka yang telah teruji secara klinis dapat mencegah ruam popok pada bayi. Mengandung Natural Anti-Irritant, Moisturizer dan Antibacterial, serta memiliki pH 5.5 yang lagi-lagi telah teruji secara dermatology dan hypoallergenic sesuai banget untuk kulit bayi, even yang baru lahir sekalipun.
Setelah pemakaian selama seminggu lebih dan ditiap ganti popok, jujur aja saya happy banget. Formulanya super duper ringan, gak lengket, gak white cast dan yang pasti cepat meresap. Wanginya enak dan lembut dan terutama, kulit bayi juga jadi haluuuuuuss setelah memakai cream ini.
Having said all that, I am glad to be able to attend such an eye-opening event like that. Dapat pengetahuan baru, diberi kesempatan untuk pakai produk luar biasa bagus (im saying this for real) dan terutama juga bisa jadi bagian dari Ibu-Ibu yang sedikit banyak sudah berkurang kuatirnya. Thanks to Sleek Diaper Cream for sure! :)
Tuesday, May 2, 2017
Where have you been?
Where have you been life?
A simple, easy breezy and no fuss life...
Where have you been life?
A life that only "what I should eat for lunch?" be my most important thing to think of every single day...
Or what blazer to wear for today?
Where have you been life?
A life that I ccouldsleep super late in the evening during the weekend and woke up super late during the day too...
Or having a super late bfast, lunch and dinner without concerning others.
Where have you been life?
A life when all i can think of is the well being of my parents, my family, my work, my self and my happiness...
Or sometimes others who on need.
Well, luckily that life is always here, right next to you and always accompanying you everywhere and anywhere.
Nothing really gone actually, it's just changed to something even better, much, much better. And for that, I thank you.
Edisi posting tengah malam wlopun mata sepet -____-
A simple, easy breezy and no fuss life...
Where have you been life?
A life that only "what I should eat for lunch?" be my most important thing to think of every single day...
Or what blazer to wear for today?
Where have you been life?
A life that I ccouldsleep super late in the evening during the weekend and woke up super late during the day too...
Or having a super late bfast, lunch and dinner without concerning others.
Where have you been life?
A life when all i can think of is the well being of my parents, my family, my work, my self and my happiness...
Or sometimes others who on need.
Well, luckily that life is always here, right next to you and always accompanying you everywhere and anywhere.
Nothing really gone actually, it's just changed to something even better, much, much better. And for that, I thank you.
Edisi posting tengah malam wlopun mata sepet -____-
Judulnya sih "No Excuses"
Jelas sejelas-jelasnya bahwa saya, tidak bisa pakai alasan apapun dan ngeles karena sudah hiatus selama hampir 5 bulan ini...booo, 5 bulaan loooh...kalo anak bayi, sebulan lagi udah mulai mpasi ituh (maklum, becandaan emak2 nubie, segala sesuatunya dihubung-hubungkan ke baby :p).
So yes, selama 5 bulan itu, emang Anggie ngapain ajaa? Anggie ngapain? yang pasti di bulan April Anggie udah rempong bin repot bin recet ngurusin Mpasinya Piasya. Kenapa gitu aja koq repot? Iya repotlah, wong Anggie gak bisa masak, boro2 menghasilkan sesuatu, ke dapurnya aja OGAH, kenapa Ogah? karena Anggie trauma berat sama dapur, pokoknya duluuuu setiap main ke dapur, pasti keluar2 sambil meringis dan berdarah2 (barbar amat?!) Laaah tapi emang bener. Anggie trauma ke dapur karena pasti deh ada aja kejadian yang ketiban ulekan lah, keiris pisau lah, kecipratan minyak panaslah, kegerut parutan lah..pokoknya Anggie pasti babak belur tiap ke dapur. Thus ever since Anggie trauma sama dapur dan fixed gak perduli apakah Anggie bisa masak or no. Untiiillllllll.....came Piasya into my world! one tiny creature that has changed my world upside down and up again :D
Anggie yang tadinya say NO to dapur sekarang donk, ciee ciee, udah mulai pelan2 belajar masak, ngupas2 kentang, ngiris2 bawang dan bersih2in daging, semuanya demi satu misi mempersiapkan Mpasi Piasya sebaik2nya sendiri (emak idealis).
Dan berawal dari situ juga lah, Anggie yang gak bsa masak sama sekali blast ini tetiba jadi kesambet setan rajin belanja sayur2an, daging2an, buah2an dan bumbu2an. It was a hella big achievement. Until one day, Anggie juga latah mau coba2 bikin puding dan liat2 resep kue. And from there, the curiosity began to advance...Anggie mulai iseng belajar baking, mulai dari bikin pancake yang hasilnya malah kaya martabak gepeng dan gak ada fluffy2nya samsek, sampai dengan bikin lava cake yang berubah jadi kue coklat karena terlalu lama ngukusnya. Did it make me giving up? Oh the hell no! Anggie malah makin penasaran utk coba terus...and thanks to my persistence, perseverence and ngotot nyerempet2 nekad...penasaran itu akhirnya berujung menghasilkan.
How come? Ill tell more on my next post :)
PS: MY GOD...MY GOD...MY GOD
post ini ternyata udh ada di draft dari tahun 2015 ketika lagi riweh2nya jadi ibu baru yang rempes ngurusin mpasi Piasya. Padahaaal nih yaa, semangat nulis dan cerita ttg perjalanan mpasi Pi itu besar bgt (dulu) tpi karena satu dan lain hal...terabaikan begitu aja!
Dan sekarang? Pi nya udh gak mpasi lagi (yaeyalah, udh 2.5th lebih menurut ngana?!) Tapiiiiiii...ada Pascale yg dalam waktu 3bln kedepan mungkin akan bisa jadi bahan tulisannya mommy yg sempet ketunda dulu. Hhhmm...wait wait? Who is Pascale? Its Piasya's lil sister dooonk #winkwink
You see, theres plenty of things can happen in a day, and me, in more than 2 years hiatus is NEW LIFE, NEW BABY AND NEW TITLE AS A MOM OF TWO ADORABLE BABY GIRL :)
So yes, selama 5 bulan itu, emang Anggie ngapain ajaa? Anggie ngapain? yang pasti di bulan April Anggie udah rempong bin repot bin recet ngurusin Mpasinya Piasya. Kenapa gitu aja koq repot? Iya repotlah, wong Anggie gak bisa masak, boro2 menghasilkan sesuatu, ke dapurnya aja OGAH, kenapa Ogah? karena Anggie trauma berat sama dapur, pokoknya duluuuu setiap main ke dapur, pasti keluar2 sambil meringis dan berdarah2 (barbar amat?!) Laaah tapi emang bener. Anggie trauma ke dapur karena pasti deh ada aja kejadian yang ketiban ulekan lah, keiris pisau lah, kecipratan minyak panaslah, kegerut parutan lah..pokoknya Anggie pasti babak belur tiap ke dapur. Thus ever since Anggie trauma sama dapur dan fixed gak perduli apakah Anggie bisa masak or no. Untiiillllllll.....came Piasya into my world! one tiny creature that has changed my world upside down and up again :D
Anggie yang tadinya say NO to dapur sekarang donk, ciee ciee, udah mulai pelan2 belajar masak, ngupas2 kentang, ngiris2 bawang dan bersih2in daging, semuanya demi satu misi mempersiapkan Mpasi Piasya sebaik2nya sendiri (emak idealis).
Dan berawal dari situ juga lah, Anggie yang gak bsa masak sama sekali blast ini tetiba jadi kesambet setan rajin belanja sayur2an, daging2an, buah2an dan bumbu2an. It was a hella big achievement. Until one day, Anggie juga latah mau coba2 bikin puding dan liat2 resep kue. And from there, the curiosity began to advance...Anggie mulai iseng belajar baking, mulai dari bikin pancake yang hasilnya malah kaya martabak gepeng dan gak ada fluffy2nya samsek, sampai dengan bikin lava cake yang berubah jadi kue coklat karena terlalu lama ngukusnya. Did it make me giving up? Oh the hell no! Anggie malah makin penasaran utk coba terus...and thanks to my persistence, perseverence and ngotot nyerempet2 nekad...penasaran itu akhirnya berujung menghasilkan.
How come? Ill tell more on my next post :)
PS: MY GOD...MY GOD...MY GOD
post ini ternyata udh ada di draft dari tahun 2015 ketika lagi riweh2nya jadi ibu baru yang rempes ngurusin mpasi Piasya. Padahaaal nih yaa, semangat nulis dan cerita ttg perjalanan mpasi Pi itu besar bgt (dulu) tpi karena satu dan lain hal...terabaikan begitu aja!
Dan sekarang? Pi nya udh gak mpasi lagi (yaeyalah, udh 2.5th lebih menurut ngana?!) Tapiiiiiii...ada Pascale yg dalam waktu 3bln kedepan mungkin akan bisa jadi bahan tulisannya mommy yg sempet ketunda dulu. Hhhmm...wait wait? Who is Pascale? Its Piasya's lil sister dooonk #winkwink
You see, theres plenty of things can happen in a day, and me, in more than 2 years hiatus is NEW LIFE, NEW BABY AND NEW TITLE AS A MOM OF TWO ADORABLE BABY GIRL :)
Subscribe to:
Posts (Atom)