Sunday, February 8, 2015

Perjuangan Menyusui

Masih dalam keadaan terserang baby blues, gw pun dihadapi lagi dengan kenyataan "menyusui itu ndak gampang, Jendral!" Yeessss, para mommy2 keceh diluar sana. Menyusui itu tidak semudah membuka BeHa dan leeep, dihisep gitu aja sama si Baby.

Kenapa saya bilang begitu?! Karena klo memang menyusui mudah, gak bakalan ada yang namanya istilah nipple crack, puting nyeri, berdarah, bernanah, mastitis, payudara bengkak dan keras seperti batu, etc etc. Dan yang lebih pastinya lagi, klo menyusui mudah, gak bakalan mungkin jauh2 hari sebelum kita melahirkan kita sudah diminta untuk cari info tentang seminar menyusui, cara menyusui yang baik, posisi latch on yang benar, klinik laktasi mana yang bagus, etc etc. 

Segitu trickynya menyusui, hampir dapat dipastikan semua ibu2 baru pernah mengalami masa2 putus asa dan menyerah when it comes to nursing the baby.

Begitupun dengan aku. 

Beberapa hari pertama or khususnya ketika pertama kali IMD which is Inisiasi Menyusui Dini ketika baby baru lahir dan menyusu langsung ke kita, seketika itu juga ada rasa yang luar biasa that no words can describe how amazing that feeling was. Mungkin karena rasa amazed, terharu, senang, kaget, geli2 aneh tapi oooh super nikmat (jangan ngeres yeee!) kita gak bakalan pernah menyangka kalo menyusui akan susah. Pendek kata, masa iya tinggal sodorin mulut bayi ke tetikadi aja repot?!!

Tapi, ekeh ketula banget deh. Selang beberapa hari, rasa geli2 nikmatnya mulai berubah kerasa nyeri2 nagih, trus beberapa hari kemudiannya, rasa nyeri2 nagih itu mulai jadi perih2 bikin meringis dan puncak horornya adalah ketika rasa perih2 meringis itu mulai ndak santai dan memgeluarkan darah! Yes, si baby imut nan lucu menggemaskan yang jelas2 gada giginya itu bener2 can turned into a momster when it comes to menyusu. 

Segitu horornya mommies dan ternyata, ini ndak terjadi ke satu, dua, tiga or even empat mommy, tapi afaik, almost every new mom mengalaminya. Ndak usah deh ibu baru, lah wong ada ibu2 anak 4 aja curhat nipple dia luka. It seems that nipple crack dan sejenisnya udah tantangan default yang akan dialami oleh para ibu2 menyusui aka busui. 

Pun begitu dengan aku.

Karena tingkat kepedean dan menyepelekan yang besar, selama hamil gw ndak penah sekalipun attend seminar busui dan sebangsanya. Dan parahnya lagi, di RS gw melahirkan pun tidak ada klinik laktasi yang mengajarkan cara2 menyusui yang benar. Thus, proses gw menyusui Piasya purely based on insting. 

Tapi karena itulah gw salah dan akhirnya mesti menjalani hari2 penuh dengan ketakutan setiap Piasya bangun dan mau nyusu. Rasa sakitnya bener2 gak ketahanan, terutama pas ngeliat nipple kita jadi kebelah dan berdarah. Gw bahkan perlu waktu lebih dari 10menut untuk nyiapin air hangat, kompres, pijat2 tetikadi, handuk kering buat digigit nanti (no, ini ndak lebay koq, this is for real) dan akhirnya tarik nafas panjang2 sambil masang muka ketakutan tiap Piasya mau nyusu. Dan ini bahkan terjadi walopun Anaknya udah nangis kejer2. 

Honestly gw almost gave up, tapi alhamdulillah BBP selalu berhasil meng-encourage gw untuk sabar dan berdoa semoga semua ini cepat berlalu...pleees, sambil ngeluarin kalimat ajian dia "tarik nafas dalam2, keluarin pelan2" -emangnya mauuu lahiraaan Mbuul!! 😔

Tapi selain sabar, cara gw mengatasi rasa sakit gak ketahanan sedangkan Piasya nyusunya tambah kuat adalah dengan keep on pumping. Yes, ada kalanya gw bener2 nyerah sama sakitnya dan akhirnya Piasya gw kasi asip dalam botol. Banyak yang bilang sebisa mungkin baby jgn dikasi botol karena nanti dia akan bingung puting. Jujur, gw pun sempet merasa takut kalo itu sampe terjadi ke Piasya, tapi gw cuma berdoa dan yakin bahwa ini solusi paling baik dan berharap Piasya ndak bingput. Bukan apa2, klo gw tetep maksain nyusu, yang ada gw malah  akan ngejoprak kesakitan dan gak bisa apa2. Pernah loh gw smpe panas tinggi dan berasa takut bgt sama Piasya. Naah, gw lebih milih ngasi asip sambil Bismillah. Toh no mommies are perfect, setidaknya yang Piasya minum tetap Asi dari pabriknya.

Dan Alhamdulillah Ya Allah, lama2 proses menyusui yang horor itu berubah jadi nagih. Terutama ketika kita denger suara bayi kita nyusu dengan semangatnya...Subhanallah, rasanya ajaib banget dan nikmaat.

Soo, kuncinya memang harus sabar, ingat bahwa bukan hanya kita aja yang mengalami kesakitan ini dan ingat juga, bahwa ada balasan luar biasa dari Allah SWT untuk perjuangan para ibu menyusui.

Semangaat yaa mommies2 😘

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...